Selasa, 21 Februari 2017

Inikah Ford Ecosport Facelift Versi Termurah?



Beijing Ford Ecosport terbaru (fecelift model 2018) varian entry level alias yang termurah baru-baru ini terekam kamera tanpa kamuflase di Tiongkok. Warnanya merah dengan beberapa perbedaan dibanding varian lain.

Sebagaimana dikutip dari indianautosblog.com, Jumat (17/2/2017), styling mobil ini sama persis dengan yang ada di Amerika Serikat (AS). Dimensinya juga. Panjangnya 4.345 mm, lebar 1.785 mm, tinggi 1.659 mm, dan wheelbase 2.519 mm.

Yang membedakan dengan varian lebih atas adalah Ecosport termurah ini adalah spion, grill, dan fog lamp yang tidak sewarna dengan body. Ia hanya diberi pelapis hitam. Pada varian yang lebih mahal bagian-bagian ini warnanya selaras dengan keliran bodi.

Namun begitu pada Ecosport termurah tetap tidak ada lagi ban serep yang menggantung di pintu belakang sebagaimana pada Ecospot versi sebelumnya.

Tidak diketahui apa saja perbedaan di sektor interior. Namun sepertinya model ini tetap menggunakan layar sentuh 8 inci dengan fitur Ford SYNC 3, panel instrumen baru,  serta roda kemudi yang telah didesain ulang sebagaimana varian lebih atas.

Begitu pula, sektor mesin pada varian terendah ini juga tidak diketahui. Namun, menurut sumber Ford Ecosport baru ini tersedia dalam tiga varian mesin, bensin 1,0 liter turbo bertenaga 128 Tk, bensin 1,5 liter bertenaga 122 Tk, dan bensin 2,0 liter dengan output 173 Tk. 

Di negeri asalnya, Amerika Serikat (AS) Ford berencana "melempar" EcoSport pada awal 2018. Mobil bakal dipasarkan dalam empat tipe, yakni S, SE, SES, dan Titanium serta tersedia dengan 10 pilihan warna guna menggaet konsumen anak mud
a

Sangarnya Motor Modifikasi Royal Enfield



Madrid - Royal Enfield terus memperluas wilayah pemasarannya di dunia. Kali ini, brand legendaris asal Inggris tersebut menyasar Spanyol.

Sebagai perkenalan di Negeri Matador, selain memperkenalkan beberapa modelnya pabrikan yang diakuisisi perusahaan India itu menampilkan versi modifikasi.

Dilansir Motorbeam, Minggu (12/2), motor modifikasi itu dinamakan Royal Enfield Green Fly. Motor bergaya scrambler ini dibangun dari Royal Enfield Classic 500.

Motor hasil racikan Jesus De Juan tersebut, terlihat sangar berkat kaki-kaki gambot dengan ban off road. Joknya menganut model single seater dengan nomor bodi 8. Lampu depannya twin-projector yang dibuat bertingkat.

Kombinasi warna hijau lumut menghiasi bagian tangki bahan bakar, shock belakang dan juga velg. Aksen warna hitam pada tangki membuat tampilan motor ini kian menarik.

Sekadar informasi, belum lama ini Royal Enfield juga baru menjajaki Perancis. Sama seperti di Spanyol, di Negeri Mode tersebut juga menampilkan model modifikasi yang diwakili Mo’Powa dan Dirty Duck. Sama seperti Green Fly, keduanya dibangun dari Classic 500
.

4 Ciri Ban yang Cocok di Musim Hujan



Jakarta - Pemilihan ban yang cocok sangat penting pada kendaraan. Apalagi tengah malam tadi hingga pagi (21/1/2017), Jakarta diguyur hujan deras yang mengakibatkan banjir di beberapa titik. Namun ini tak bisa jadi alasan para pekerja untuk tidak pergi ke kantor dengan selamat.

Dengan menggunakan sepeda motor, ribuan orang menjejali jalanan. Tentu hujan dan banyaknya genangan air seperti ini harus diantisipasi oleh para bikers. Salah satunya adalah dengan menggunakan ban yang cocok di jalanan basah.

Ini bukan berarti harus ganti ban yang khusus dipakai di trek basah. Lagipula, ban-ban yang dipakai harian umumnya tidak berjenis trek basah atau kering sebagaimana ban-ban untuk balap. Ban harian umumnya medium, dengan kekerasan material menengah.

Namun begitu, tetap ada ban yang lebih baik ketimbang ban lain saat hujan. Ini biasanya dibedakan berdasarkan beberapa ciri, misalnya bentuk kembangan atau tipe alurnya. Lantas, ban seperti apa yang cocok untuk hujan atau jalanan basah? Diolah dari laman Astra Credit Companies (ACC), berikut ulasannya:

Pertama, ban yang baik untuk menerabas trek basah adalah ban yang memiliki motif kembangan bergaris dengan jarak menengah, tidak terlalu rapat atau renggang.
Ban dengan pola ini daya cengkeramnya optimal, dan lebih penting dari itu, bisa lebih mudah memecah air. Apalagi jika dibanding dengan ban bermotif kembangan yang rumit.

Kemudian, selain bermotif kembangan rumit, ban slick juga tidak baik untuk dipakai saat hujan. Meski ban ini dapat mencengkeram aspal dengan maksimal, tetapi jika ia melintasi trek basah, cengkeramannya akan berkurang signifikan.

Ban yang baik juga bukan ban yang masih memiliki lapisan silikon. Pasalnya lapisan yang biasa ada pada ban baru ini membuat ban lebih licin.

Terakhir, ban yang baik saat hujan adalah ban dengan alur undirectional. Ciri alur ini adalah memiliki telapak berbentuk V atau anak panah. Sama dengan ciri pertama, alur undirectional juga efektif dalam memecah air ketimbang alur bidirectional.

Motor Terbang ala Capsule Corporation Jadi Nyata, Ini Bentuknya




Moskow - Salah satu kendaraan canggih yang diproduksi oleh Capsule Corporation, perusahaan di serial Dragon Ball, adalah motor terbang. Kini, puluhan tahun setelah Dragon Ball pertama kali tayang, kendaraan itu telah jadi kenyataan.

Adalah Hoversurf, perusahaan asal Rusia, yang berhasil merealisasikannya. Bulan ini, perusahaan yang berbasis di Moskow itu berhasil menguji coba prototipe motor terbang. Motornya sendiri diberi nama Scorpion-3 (S-3).

Dibanding motor Capsule Corp, motor buatan Hoversurf ini desainnya agak berbeda. Scorpion-3 memiliki empat baling-baling di tiap sudut. Persis di bawah baling-baling itu adalah motor listrik yang mendapat energi dari baterai di rangka tengah.

Menurut mereka dalam laman resminya, hoversurf.com, S-3 dapat dikendalikan baik secara manual atau remote via perangkat lunak.

Sayangnya mereka tidak memberitahu spesifikasi motor terbang ini lebih jauh. Misalnya, berapa daya jelajahnya, atau waktu pengecasan yang diperlukan.

Hoversurf mengatakan bahwa jika S-3 telah diproduksi massal, maka ia akan ditujukan bagi petualang dan penggemar olahraga ekstrem. Namun, mereka juga mengatakan bahwa motor ini berpotensi digunakan di dunia militer.

Hoversurf memang bukan yang pertama membuat motor terbang. Sebelumnya telah ada beberapa 
perusahaan lain yang mengembangkan moda transportasi serupa. Salah satunya adalah Flike. Bedanya, kendaraan ini lebih menyerupai drone raksasa dengan tiga rotor.

Kilau Sauber C36, Bukti 25 Tahun Kehebatan Rancang Bangun



Zurich - Tim Sauber Formula 1 merilis foto pertama jet darat mereka. Sauber C36, demikian mobil ini disebut, hadir dengan desain baru serta livery biru-emas. Ini adalah mobil kedua yang dirancang berdasarkan aturan baru.

Mobil berwarna nyentrik ini akan dikendarai oleh Marcus Ericsson serta Pascal Wehrlein, pembalap baru pindahan Mercedes. Keduanya akan segera menjajal mobil saat tes pramusim yang sebentar lagi akan diselenggarakan.

Sauber C36 dilengkapi dengan sayap belakang dan depan yang telah didesain ulang, mirip dengan yang ada pada mobil Williams FW40. Namun desain sirip hiu dan jempol hidung yang mereka pakai sejak 2015 masih tetap dipertahankan.

Sementara itu, emblem sponsor yang biasanya berjejalan kini jumlahnya hanya segelintir. Ada pula tulisan besar berwarna emas "25 Years Anniversary" di bagian luar kokpit. Tahun ini memang seperempat abad keikut sertaan Sauber di F1.

Jorg Zander, Direktur Teknis, mengatakan bahwa mobil baru ini dibangun dengan menekankan pada stabilitas aerodinamis, alih-alih memaksimalkan downforce sebagaimana yang dilakukan kompetitor. "Penekanan lebih besar pada stabilitas aerodinamis. Sistem diuji dengan durabilitas yang lebih tinggi," ujarnya.

Sementara itu, Monisha Kaltenborn, team prinsipal Sauber, mengatakan bahwa mobil baru ini membuat mereka sangat optimis. Kaltenborn mengaku punya peluang yang besar untuk menjadi kompetitif lagi, dan sukses di Formula1.

"Kami ingin memposisikan diri kami dengan pendekatan baru, dan kami telah mengambil langkah pertama untuk membangun landasan yang kokoh untuk masa depan," ujarnya.
Sauber C36 akan diperkenalkan ke publik secara resmi pada 22 Februari nanti di Barcelona, Spanyol, sekaligus memulai shooting untuk pengenalan produk.

Senin, 20 Februari 2017

Berapa Ongkos Pasang DRL di Mobil?




Jakarta Meningkatkan tampilan mobil kesayangan memang bisa ditempuh dengan banyak cara. Pemasangan daytime running light (DRL) jadi salah satu cara untuk mendongkrak tampilan.

Sebagaimana diketahui, DRL banyak diaplikasikan pada mobil-mobil menengah atas. Awalnya, fungsi DRL dipasang sebagai fitur keselamatan di sejumlah negara di Eropa yang jarang terpancar paparan matahari. Maka DLR digunakan sebagai penanda mobil di siang hari.

Lalu, bila ingin memasang lampu DRL di mobil, berapa sih harganya? kami menyambangi Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta untuk mencari akesori ini. Bengkel Mega Sarana Motor yang berlokasi di blok D, menjajakannya dengan banderol Rp 750-950 ribu.

"Kalau Rp 750 ribu itu paling murah dan sudah pasaran, itu yang sekali kedip. Biasanya dipakai untuk lampu kecil dan sein. Kalau yang menjalar Rp 950 ribu. Kalau kita nyalain lampu kecil itu nyala," jelas Ikhsan Chan saat ditemui kami.

Pemasangan DRL, klaim Ikhsan tak terlalu sulit. Sebab, aksesori yang dijual mudah dilepas-pasang. Ia hanya perlu membongkar cangkang lampu utama dan menggantinya. Atau ada juga yang langsung tempel dari dalam.

Namun, agar tidak mengganggu sistem kelistrikan, perlu ditambahkan relay. Dia mengklaim, DRL yang ia jajakan bisa digunakan selama dua tahun.

Esemka Akan Go International, Benarkah?



Jakarta - PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH), selaku pemegang merek mobil Esemka disebut bakal melakukan world premiere pada Agustus 2017 mendatang. Berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk menyelesaikan pabrik untuk fasilitas produksi di daerah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Selain Cileungsi, PT ACEH juga memiliki pabrik produksi Esemka, di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Boyolali, Jawa Tengah. Di pabrik ini, lahan yang digunakan sekitar 13 hektar.

Kabar terbaru, perusahaan ini mengganti logo perusahaan. Sebelumnya, Logo Esemka dibuat dengan bentuk elips atau oval yang di dalamnya terdapat lambang gerigi delapan sisi dan oval kecil. Tepat di bawah bertuliskan Esemka. Semua logo ini dibuat dengan warna hitam.

Kini, logo Esemka jauh lebih berwarna dengan kombinasi hitam, merah, biru dan bagian dasar putih. Dalam logo tersebut terlihat sebuah bentuk elips yang terdapat huruf E ditambah garis melengkung.
Saat dikonfirmasi, Managing Director PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH) Hosea Sanjaya menyatakan, belum mau berkomentar banyak perihal perkembangan Esemka. Hanya saja, soal logo memang diakui sengaja dilakukan perubahan.

Sebab, kata dia, Esemka tidak hanya akan menjadi pemain otomotif nasional, tetapi go international.
“Kami itu sebagai pemain otomotif globalkan, jadinya kami ganti. Karena filosofi logo bisa dimengerti oleh kaum industri,” ungkap Hosea saat ditemui belum lama ini, di Cilandak Town Square, Jakarta, (17/2).
Kata Hosea, makna logo tersebut memiliki makna bahwa perusahaan Esemka juga akan berinovasi, profesionalisme, hingga terus berkelanjutan.